MANAGEMENT SHALAT KHUSUK DAN NIKMAT
(Versi Idrus Sambo)
Tahap Persiapan:
1. Motivasi: – Shalat adalah Kewajiban
- Shalat adalah Kebutuhan
- Shalat adalah uangkapan Rasa Syukur
2. Persiapan Waktu: Menunggu sesaat sebelum masuk waktu shalat
3. Menyempurnakan Syarat-syarat Shalat
Tahap Pelaksanaan:
1. Khusuk Fisik : – Bersikap Tenang
- Gerak Tumaninah
- Tidak melakukan gerakan lain
2. Khusuk Bacaan : – Bacaan Shalat dengan Tartil
- Tidak terburu-buru
- Suara memelas (tidak kenang, tidak pelan).
3. Khusuk Fikiran : – Hati ikut Membaca
- Mengerti Arti yang Dibaca
- Bahasa komunikatif, dialog, bahasa pribadi
4. Khusuk Perasaan/Nikmat :
- Merasa seolah-olah berjumpa dengan Allah
- Seolah-olah berdialog dengan Allah
- Menjabarkan bacaan Shalat
- Mengamalkan nilai-nilai Shalat
ORANG YANG KHUSUK SHALATNYA
- Meyakini bahwa mereka akan menemui Allah dn yakin akan kembali kepada-
Nya (S.Al-Baqarah:46)
PENGARUH DAN MANFAAT SHALAT YANG UTAMA
- Dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar (29:45).
Kamis, 20 Januari 2011
TENTANG DZIKIR
TENTANG DZIKIR
Aqidah
TENTANG DZIKIR
A. Macam-macam Dzikir
1. Dzikir bil Amal (Dzikir dengan perbuatan)
2. Dzikir Aqliyah (Tafakkur, Tadabbur)
3. Dzikir bil Lisan (Takbir, Tahmid, Tahlil, Tashbih, Istighfar, dsb)
4. Dzikir bil Qalbi (Dzikir dalam hati).
Dzikir juga terbagi kepada:
- Dzikir `Aam (umum) seperti : Dzikir bil Amal dan Dzikir Bil Qalbi
Karena dilakukan oleh seluruh anggota
badan, termasuk hati.
- Dzikir Khash (khusus) seperti : Dzikir bil Lisaan.
Karena hanya berkaitan dengan kalimat-
kalimat dzikir yang diucapkan
- Dzikir bil Lisaan dilakukan dengan :
-Cara Siir (Hanya terdengar oleh sendiri)
-Cara Jahar (terdengar oleh sekelilingnya)
Dzikir bil Lisan juga ada yang :
- Ma`tsur : Bersumber dari al-Qur`an dan Sunnah
- Ghaer Ma`tsur : Bersumber bukan dari al-Qur`an dan Sunnah.
Sedangan menurut Syech Ibnu Qayyim al-Jauziyyah :
- Ada dzikir terhadap Asma dan Sifat Allah
- Ada Dzikir terhadap perintah dan larangan Allah serta hukum-
hukum-Nya.
B. Keutamaan Dzikir
1. Mendapat ketenangan hati (S.Ar-Ra`d : 28)
2. Selalu diingat oleh Allah (S.Albaqarah: 152)
3. Mendapat perlindungan Allah pada hari Kiyamat (HR.Bukhari)
4. Dapat melepaskan pengikat syaitan saat bangun tidur (HR.Bukhari)
5. Menjadikan hidup ini lebih hidup (HR.Bukhari)
6. Dapat melunakkan hati (Hr.Tirmidzi)
7. Menjauh dari api Neraka (HR.Turmudzi)
8. Diliputi rahmat Allah dan diberkahi ketenangan (HR.Tirmidzi).
C. Objek Dzikir
1. Dzikrullah /mengingat Allah (S.Al-Ahjab:41)
2. Dzikrul Maut/mengingat mati (HR.Ibnu Majjah)(HR.Tirmidzi).
3. Dzikrul Adzab/mengingat adzab Allah (S.Al-Baqarah:48)
(S.Al-An`am:15).
D. Rahasia sebuah Istighfar
1. Pembuka Pintu Rejeki (HR.Ibnu Majjah)
2. Pembuka Pintu Syurga (HR.Bukhari)
3. Penghapus Dosa dan Kesalahan (S.Ali-Imran:135)(S.An-Nisa:110)
4. Mengurangi Siksa Akhirat (S.Al-Anfaal:33)
5. Meninggikan Derajat di sisi Allah (HR.Ahmad)(HR.Tirmidzi)
6. Membersihkn Hati (HR.Tirmidzi)
7. Memberikan Kekuatan yng luar biasa (S.Huud:52)(S.Huud:3).
E. Dzikir untuk Mewujudkan Hati yang Tenang
1. Sikap positif thingking (berfikir positif) terhdap masalah yang dihadapi
(HR.Bukhari Muslim)
2. Menerima Ketetapan Allah (S.Ar-Ra`du:11)
3. Ikhlash dalam bekerja (HR.Baihaqy)
4. Percaya diri dalam menghadapi berbagai persoalan hidup (Optimisme)
(HR.Turmudzi)
F. Etika Dzikir
1. Thaharah (bersuci) sebelum berdzikir (HR.Bukhari)
2. Berdzikir dengan Khusyuk (HR.Bukhari).
Wallaahu `Alam.
Semoga bermanfaat
Amiin……….
TENTANG DZIKIR
A. Macam-macam Dzikir
1. Dzikir bil Amal (Dzikir dengan perbuatan)
2. Dzikir Aqliyah (Tafakkur, Tadabbur)
3. Dzikir bil Lisan (Takbir, Tahmid, Tahlil, Tashbih, Istighfar, dsb)
4. Dzikir bil Qalbi (Dzikir dalam hati).
Dzikir juga terbagi kepada:
- Dzikir `Aam (umum) seperti : Dzikir bil Amal dan Dzikir Bil Qalbi
Karena dilakukan oleh seluruh anggota
badan, termasuk hati.
- Dzikir Khash (khusus) seperti : Dzikir bil Lisaan.
Karena hanya berkaitan dengan kalimat-
kalimat dzikir yang diucapkan
- Dzikir bil Lisaan dilakukan dengan :
-Cara Siir (Hanya terdengar oleh sendiri)
-Cara Jahar (terdengar oleh sekelilingnya)
Dzikir bil Lisan juga ada yang :
- Ma`tsur : Bersumber dari al-Qur`an dan Sunnah
- Ghaer Ma`tsur : Bersumber bukan dari al-Qur`an dan Sunnah.
Sedangan menurut Syech Ibnu Qayyim al-Jauziyyah :
- Ada dzikir terhadap Asma dan Sifat Allah
- Ada Dzikir terhadap perintah dan larangan Allah serta hukum-
hukum-Nya.
B. Keutamaan Dzikir
1. Mendapat ketenangan hati (S.Ar-Ra`d : 28)
2. Selalu diingat oleh Allah (S.Albaqarah: 152)
3. Mendapat perlindungan Allah pada hari Kiyamat (HR.Bukhari)
4. Dapat melepaskan pengikat syaitan saat bangun tidur (HR.Bukhari)
5. Menjadikan hidup ini lebih hidup (HR.Bukhari)
6. Dapat melunakkan hati (Hr.Tirmidzi)
7. Menjauh dari api Neraka (HR.Turmudzi)
8. Diliputi rahmat Allah dan diberkahi ketenangan (HR.Tirmidzi).
C. Objek Dzikir
1. Dzikrullah /mengingat Allah (S.Al-Ahjab:41)
2. Dzikrul Maut/mengingat mati (HR.Ibnu Majjah)(HR.Tirmidzi).
3. Dzikrul Adzab/mengingat adzab Allah (S.Al-Baqarah:48)
(S.Al-An`am:15).
D. Rahasia sebuah Istighfar
1. Pembuka Pintu Rejeki (HR.Ibnu Majjah)
2. Pembuka Pintu Syurga (HR.Bukhari)
3. Penghapus Dosa dan Kesalahan (S.Ali-Imran:135)(S.An-Nisa:110)
4. Mengurangi Siksa Akhirat (S.Al-Anfaal:33)
5. Meninggikan Derajat di sisi Allah (HR.Ahmad)(HR.Tirmidzi)
6. Membersihkn Hati (HR.Tirmidzi)
7. Memberikan Kekuatan yng luar biasa (S.Huud:52)(S.Huud:3).
E. Dzikir untuk Mewujudkan Hati yang Tenang
1. Sikap positif thingking (berfikir positif) terhdap masalah yang dihadapi
(HR.Bukhari Muslim)
2. Menerima Ketetapan Allah (S.Ar-Ra`du:11)
3. Ikhlash dalam bekerja (HR.Baihaqy)
4. Percaya diri dalam menghadapi berbagai persoalan hidup (Optimisme)
(HR.Turmudzi)
F. Etika Dzikir
1. Thaharah (bersuci) sebelum berdzikir (HR.Bukhari)
2. Berdzikir dengan Khusyuk (HR.Bukhari).
Wallaahu `Alam.
Semoga bermanfaat
Amiin……….
Minggu, 16 Januari 2011
RUKUN IMAN SEBUAH RENUNGAN
RUKUN IMAN SEBUAH RENUNGAN
(Konsep Al-Qur`an dan Hadits)
1. BERIMAN KEPADA ALLAH
(S.Al-Ikhlash :1-4)
Karena Tunggal Kasih-Mu
Tercipta jamak makhluk-Mu
Hanya ketunggalan-Mu
Sandaran Serba Makhluk-Mu
Makhluk-Mu bukan Anak-Mu
Ada-Mu tanpa sebab-Mu
Maha-Mu tanpa Misal-Mu.
2. BERIMAN KEPADA PARA MALAIKAT
(S.At-Tahrim:6)
Alam-mu alam Rohani
Ruhmu ruh Suci
Rentangmu Khaliq dan Makhluk
Af`almu Amar Tuhanmu
Taatmu tak kenal lelah
Namamu Malikul Ghaib
Aku meyakinimu
Ada-mu dari Nur Tuhan-Mu.
3. BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
(S.Ali Imran: 3-4)
Matimu membuat Hidup-ku
Ada-mu menjadi bimbingku
Cahyamu Sumirat, menerangi segala Gelap
Lenyapkan kebodohan
Lenyapkan kekejaman
Musnahkan kelicikan
Musnahkan Fitnah
Bersihkan Permusuhan
Dan sebagainya....
Jadikan Keerdasan
Jadikan Kelunakan
Tumbuhkan Keadilan
Sambungkan Silaturrahmi
Buktikan Perdamaian
Dan sebagainya......
Kaulah Imam Hidupku
Aku yakin, Kaulah bentuk Firman Suci
Dari Yang Mah Suci, untuk menjadikan
Makhluk Suci, Agar mampu menuju tempat
Yng Suci, kembali kepda Yng Maha Suci.
Nammu Kitb Suci
Bagimu dan Umatmu Taurat Yaa.. Musa AS
Bagimu dan Umatmu Injil Yaa... Isya AS
Bagimu dan Umatmu Jabur Yaa...Daud AS
Bagimu Rasul pilihan Muhammad SAW dan Umatmu
Al-Qur`an Kariim.
4. BERIMAN KEPADA PARA RASUL
(S.Al An-`Aam:83-86. S.Yasiin:17,52)
Asalmu asalku pula
Bentukmu bentukku pula
Namun Ada-mu pemikul Firman
Khabarmu Khabar Khalikmu
Janjimu janji Khalikmu
Ancammu Ancam Khalikmu
Di Mulutmu Khabar Syurga dan Bahagaia
Di Mulutmu Khabar Nerakan dan Nestapa
Gerak langkahmu Pola hidupku
Hidup uamtmu pada zamanmu
Aku meyakinimu, kaulah para rasul
Ada-mu terpilih oleh Tuhanmu
Hiasmu: Tabligh, Siddiq, Amanah, dan Fathanah.
5. BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
(S.Al-Baqarah:4-5)
Saat-mu tak Kunanti, namun Pasti..
Datangmu tak Kujemput, namun Tak luput
Harimu akan Tiba....
Tatkala Gunung Hancur, Bumi rata
Tak ada lagi lambaian Daun pepohonan
Tak ada lagi Semilir angin meniup
Tak ada Hangat Mathari
Tak ada Tanda Kehidupan
Alam musnah berubah Alam baru
Dimana Maha Tunggal membangkitkan
Segala Cipta-Nya, yang telah mati
Kembali........Hidup..........
Alam hidup yang berbeda
Dari Alam Tanam memasuki Alam Panen
Di sini, di alam ini, penanam Padi akan memanen Padi dengan hasil yang melimpah
Di sini, di alam ini pula, penanam padi akan rugi, karena padinya tidak berbuah,
Bahkan banyak yang tidak tumbuh.
Di sini, di lm ini, segala perbuatan sebesar dan sekecil apapun akan diperhitungkan.
Aku meyakinimu, kaulah Hari Penghabisan.
6. BERIMAN KEPADA TAQDIR
(Al-Hadits)
Mauku terkadang bukan Hendak-Mu
Hendak-Mu terkadang bukan Mauku
Kelebihanku tidak tak terbatas
Kekuranganku tidak tak terbatas
Sering Aku menyerah karena Lelah
Sering Aku berontak namun Kandas
Ruang gerakku membentur dinding
Aku.........tak berdaya...
Terkadang, dalam ketidakberdayaan
Kau berikan Rahmat-Mu
Terkadang, dalam keperkasaanku
Kau timpakkan malapetaka
Mungkin itulah Taqdir-Mu
Namun aku tetap berusaha
Ku terima taqdir baikku, karena dari-Mu
Ku terima taqdir jelekku, karena dari-Mu pula
Aku meyakininya.....
Karena Taqdir, maka Aku beramal
Karena Taqdir, maka ada pahala
dan Siksa........
prabuwiku-prabuwiku.blogspot.com
(Konsep Al-Qur`an dan Hadits)
1. BERIMAN KEPADA ALLAH
(S.Al-Ikhlash :1-4)
Karena Tunggal Kasih-Mu
Tercipta jamak makhluk-Mu
Hanya ketunggalan-Mu
Sandaran Serba Makhluk-Mu
Makhluk-Mu bukan Anak-Mu
Ada-Mu tanpa sebab-Mu
Maha-Mu tanpa Misal-Mu.
2. BERIMAN KEPADA PARA MALAIKAT
(S.At-Tahrim:6)
Alam-mu alam Rohani
Ruhmu ruh Suci
Rentangmu Khaliq dan Makhluk
Af`almu Amar Tuhanmu
Taatmu tak kenal lelah
Namamu Malikul Ghaib
Aku meyakinimu
Ada-mu dari Nur Tuhan-Mu.
3. BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
(S.Ali Imran: 3-4)
Matimu membuat Hidup-ku
Ada-mu menjadi bimbingku
Cahyamu Sumirat, menerangi segala Gelap
Lenyapkan kebodohan
Lenyapkan kekejaman
Musnahkan kelicikan
Musnahkan Fitnah
Bersihkan Permusuhan
Dan sebagainya....
Jadikan Keerdasan
Jadikan Kelunakan
Tumbuhkan Keadilan
Sambungkan Silaturrahmi
Buktikan Perdamaian
Dan sebagainya......
Kaulah Imam Hidupku
Aku yakin, Kaulah bentuk Firman Suci
Dari Yang Mah Suci, untuk menjadikan
Makhluk Suci, Agar mampu menuju tempat
Yng Suci, kembali kepda Yng Maha Suci.
Nammu Kitb Suci
Bagimu dan Umatmu Taurat Yaa.. Musa AS
Bagimu dan Umatmu Injil Yaa... Isya AS
Bagimu dan Umatmu Jabur Yaa...Daud AS
Bagimu Rasul pilihan Muhammad SAW dan Umatmu
Al-Qur`an Kariim.
4. BERIMAN KEPADA PARA RASUL
(S.Al An-`Aam:83-86. S.Yasiin:17,52)
Asalmu asalku pula
Bentukmu bentukku pula
Namun Ada-mu pemikul Firman
Khabarmu Khabar Khalikmu
Janjimu janji Khalikmu
Ancammu Ancam Khalikmu
Di Mulutmu Khabar Syurga dan Bahagaia
Di Mulutmu Khabar Nerakan dan Nestapa
Gerak langkahmu Pola hidupku
Hidup uamtmu pada zamanmu
Aku meyakinimu, kaulah para rasul
Ada-mu terpilih oleh Tuhanmu
Hiasmu: Tabligh, Siddiq, Amanah, dan Fathanah.
5. BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
(S.Al-Baqarah:4-5)
Saat-mu tak Kunanti, namun Pasti..
Datangmu tak Kujemput, namun Tak luput
Harimu akan Tiba....
Tatkala Gunung Hancur, Bumi rata
Tak ada lagi lambaian Daun pepohonan
Tak ada lagi Semilir angin meniup
Tak ada Hangat Mathari
Tak ada Tanda Kehidupan
Alam musnah berubah Alam baru
Dimana Maha Tunggal membangkitkan
Segala Cipta-Nya, yang telah mati
Kembali........Hidup..........
Alam hidup yang berbeda
Dari Alam Tanam memasuki Alam Panen
Di sini, di alam ini, penanam Padi akan memanen Padi dengan hasil yang melimpah
Di sini, di alam ini pula, penanam padi akan rugi, karena padinya tidak berbuah,
Bahkan banyak yang tidak tumbuh.
Di sini, di lm ini, segala perbuatan sebesar dan sekecil apapun akan diperhitungkan.
Aku meyakinimu, kaulah Hari Penghabisan.
6. BERIMAN KEPADA TAQDIR
(Al-Hadits)
Mauku terkadang bukan Hendak-Mu
Hendak-Mu terkadang bukan Mauku
Kelebihanku tidak tak terbatas
Kekuranganku tidak tak terbatas
Sering Aku menyerah karena Lelah
Sering Aku berontak namun Kandas
Ruang gerakku membentur dinding
Aku.........tak berdaya...
Terkadang, dalam ketidakberdayaan
Kau berikan Rahmat-Mu
Terkadang, dalam keperkasaanku
Kau timpakkan malapetaka
Mungkin itulah Taqdir-Mu
Namun aku tetap berusaha
Ku terima taqdir baikku, karena dari-Mu
Ku terima taqdir jelekku, karena dari-Mu pula
Aku meyakininya.....
Karena Taqdir, maka Aku beramal
Karena Taqdir, maka ada pahala
dan Siksa........
prabuwiku-prabuwiku.blogspot.com
BOLEH PERCAYA BUKAN UNTUK DIYAKINI
Ada suatu perhitungan para orang tua yang sampai saat ini masih dianggap sesuatu yang hasilnya sering terbukti. Yang menjadi permasalahan adalah sejauhmana tingkat kepercayaan mereka terhadap hasil perhitungan tersebut.Apakah hanya sampai percaya saja seperti kepercayaan mereka terhadap segala sesuatu yang mungkin ? Atau berlanjut sampai kepada suatu keyakinan yang nantinya akan sangat tergantung kepada perhitungan-perhitungan seperti itu ?Apabila ternyata suatu perhitungan dengan hasilnya menyeret kita kepada keyakinan yang merampas atau menggerogoti aqidah, maka jelas itu tidak boleh. Jadi bagaimana sikap kita terhadap suatu perhitungan-perhitungan yang menggunakan suatu rumus tertentu sehingga sering membuktikan bahwa ternyata perhitungan dengan hasilnya cocok dengan kenyataan yang ada ?
Berikut ada suatu pengalaman yang telah dicoba dengan perhitungan-perhitungan tertentu sehingga membuktikan hampir 80 % hasilnya cocok dengan realita.
Untuk kepentingan perhitungan, dibutuhkan pedoman baku seperti berikut:
1. Naktu Hurup:
Ha= 1 Da= 6 Pa= 11 Ma= 16
Na= 2 Ta= 7 Dza= 12 Ga= 17
Ca= 3 Sa= 8 Ja= 13 Ba= 18
Ra= 4 Wa= 9 Ya= 14 Tha= 19
Ka= 5 La= 10 Nya= 15 Nga= 20
2. Naktu Hari:
Minggu = 5. Senin = 4. Selasa = 3. Rabu = 7. Kamis = 8. Jum`at = 6. Sabtu = 9
Mari kita coba beberapa perhitungan tentang :
A. Nama Seseorang (jumlah naktu nama + naktu hari lahir)
Untuk kepentingan perhitungan suatu nama bagi seseorang adalah sebagai berikut:
A1 M AL AJ A2 M
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18
19 20 dst dst dst dst
A1 = Baik
M = Penyabar, Tabah menanggung ujian/cobaan, sederhana
AL= Pemberani, pencinta ilmu, bertengkar karena benar
AJ = Suka melaksanakan hal-hal yang bertentangan dengan agama
A2 = sama dengan A1
Contoh perhitungan:
Misalkan nama " Baraja " lahir hari "Senin "
Perhitungan: Ba = 18 ra = 4 ja = 13 Jumlah : 34
Senin : 4
Jumlah : 38
Apabila kita telusuri ternyata angka 38 jatuh pada jalur M.
Kesimpulan: Nama Baraja dan lahir pada hari Senin memiliki sifat penyabar, tabah dan sederhana.
B. Nama dan Tempat (jumlah naktu nama + jumlah naktu hari lahir + jumlah naktu tempat)
Contoh perhitungan:
Apabila nama Baraja tinggal di tempat/kampung bernama " Telaga " maka 38 ditambah jumlah naktu hari.
Naktu harinya terdiri dari : Te=Ta = 7 la = 10 ga = 17 jumlah = 34.
Jadi : 38 + 34 = 72. Angka 72 apabila ditelusuri jaduh pada jalur M juga.
Kesimpulan : Apabila "Baraja " bertempat tinggal di kampung Telaga, maka keadaannya adalah penyabar, sering menerima cobaan namun kuat dan tabah menerimanya. Sedangkan kehidupan dunianya bertahap tidak spontan berhasil, artinya melalui perjuangan yang lumayan panjang.
Wallaahu `Alam.
Selamat bertemu pada seri perhitungan lainnya.
www.prabuwiku-prabuwiku.blogspot.com
Jumat, 14 Januari 2011
N I K M A T DAN S Y U K U R
KONSEP NIKMAT
Dari sekian banyak nikmat yang tidak terhitung oleh kita, diantaranya ada tiga nikmat besar yang masing-masing nikmat memiliki uraian singkat sebagai berikut:
1. Nikmat Hidayah
Nikmat hidayah merupakan hasil gabungan dari fungsi akal dengan rasa (7:178)
Akal menimbulkan Ilmu
Rasa menimbulkan Iman
Orang yang banyak berfikir, akan meraih Ilmu
Orang yang banyak berdzikir, akan memiliki Iman
Orang yang memiliki Ilmu dan Iman, akan mendapat HIDAYAH (29:69). Inilah yang
disebut dengan INSANUL KAMIL.
2. Nikmat Kemerdekaan (2:256)
Akal berfungsi untuk berfikir
Rasa berfungsi untuk berdzikir tentang Allah, Asma Allah, Ciptaan Allah
Makhluk lain tidak diberi kemampuan berfikir untuk memerdekakan dirinya. Hanya
manusia yang diberi nikmat kemrdekaan.
3. Nikmat Hidup
Bekal hidup adalah Nafsu, pancaindera, dan insting, untuk melanggengkan kehidupan.
Semua makhluk mendapat dan memiliki nikmat hidup.
KONSEP SYUKUR
Syukur adalah: - Memungsikan, Cocok tempat, Cocok situasi, Optimal.
Jadi Syukur atas nikmat adalah memungsikan nikmat, cocok dan sesuai dengan kehendak yang memberi nikmat.
Orang yang banyak bersyukur akan mendapat HIKMAH (31:12)(2:269).
Jadi mensyukuri Akal melalaui berfikir, akan melahirkan Ilmu
Mensyukuri Rasa melalui berdzikir, akan melahirkan Iman
Sedangkan gabungan Ilmu dan Iman disebut ULIL ALBAB/HIKMAH (3:190-191).
www.prabuwiku-prabuwiku.blogspot.com
S H A B A R
SIKAP SHABAR
Macam-macam sikap yang berkaitan dengan sikap shabar di antaranya adalah:
a. Shabar dalam beribadah. Buktinya adalah tekun melaksanakan syarat-syarat dan tata tertib ibadah.
b. Shabar dalam musibah. Buktinya teguh hati.
c. Shabar dalam kehidupan dunia. Buktinya, dunia bukan tujuan, tapi alat untuk menjangkau kehidupan
akhirat.
d. Shabar dalam Ma`siat. Buktinya, mamapu mengendalikan diri agar tidak berma`siat.
e. Shabar dalam berjuang. Buktinya, sadar bahwa setiap perjuangan mengalami naik dan turun, berhasil dan
tidak berhasil.
BENTUK-BENTUK KEGIATAN SHABAR
Bebarapa bentuk kegiatan shabar, tergambar dalam menhadapi beberapa persoalan, diantaranya:
a. Shabar dalam cobaan jasmani, buktinya:
- Tabah menanggung beban berat
- Tabah menghadapi kemiskinan
- Tabah menghadapi penyakit
b. Shabar dalam cobaan Rohaniah, buktinya:
- Iffah, yaitu menanahan hawa nafsu dan birahi
- Tidak gelisah menghadapi musibah, tidak mengeluh tidak menyesal dan sebagainya.
- Menahan diri bermewah-mewah di saat kaya,
- Syaja`ah, yaitu berani dan shabar dalam berjuang/peperangan.
- Hilm, yaitu menahan kemarahan,
- Tasamuh, yaitu, menahan diri dan lapang dada dalam menghadapi lawan,
- Kitman, yaitu menahan dan memelihara rahasia pribadi, orang lain dan negara.
- Zuhud, yaitu menahan dari daya tarik dunia yang sekiranya akan melupakan akhirat.
- Qanaah, yaitu menahan diri dari hidup berlebihan/israf, tetapi merasa cukup dan puas dengan apa yang
telah diberikan oleh Allah atas hasil usahnya.
www.prabuwiku-prabuwiku.blogspot.com
Kamis, 13 Januari 2011
DASAR-DASAR PENDIDIKAN AKHLAK
A K H L A K
Pengertian Akhlak
Akhlak (B.Arab) : berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku (tabi`at) dan adat
kebiasaan.
Budi pekerti (akhlak) itu ada yang baik dan ada yang tidak baik. Akhlak yang baik disebut Akhlakul Mahmuudah. Sedangkan akhlak yang tidak baik disebut Akhlakul Madzmuumah.
Tujuan Akhlak : Agar setiap orang berbudi keperti (berakhlak), bertingkahlaku
(Tabi`at), berperanagai atau beristiadat yang baik, yang seuai dengan
dasar-dasar Akhlak yaitu ajaran Islam.
Dasar-dasar Akhlak
Yang menjadi dasar Akhlak dan alat ukur yang menyatakan bahwa akhlak seseorang baik atau buruk, adalah Al-Qur`an dan Sunnah. Apa yang baik menurut Al-Qur`an dan Sunnah, itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya apa yang buruk menurut Al-Qur`an dan Sunnah, berarti iu tidak baik dan harus dijauhi.
Akhlakul Mahmuudah
1. Al-Amaanah : Jujur, dapat dipercaya 2. Al-Aliefah : Disenangi 3. Al-`Afwu : Pemaaf, memaafkan 4. Aniesatun : Manis muka 5. Al-Khairu : Baik, kebaikan 6. Al-Khusyu` : Tekun sambil tunduk diri 7. Adh-Dhiyaafah : Menghormati tamu 8. Al-Ghufraan : Suka memberi maaf 9. Al-Hayaa-u : Malu kalau diri tercela 10.Al-Hilmu : Menahan diri dari ma`siat 11.Al-Hukmu bil `Adli : Menghukum secara adil 12.Al-`Ikha-u : Menganggap bersaudara 13.Al-Ihsaan : Berbuat baik 14.Al-`Ifaafah : Memelihara kesucian diri | 15. Al-Muruaah : Berbudi tinggi 16. An-Nadhaafah : Bersih 17. Ar-Rahmah : Belas kasih 18. As-Sakhaa-u : Pemurah 19. As-Salaam : Keselamatan 20. Ash-Shaalihaat : Beramal saleh 21. Ash-Shabru : Berlaku Shabar 22. Ash-Shidqatu : Benar / jujur 23. Asy-Syaj`ah : Berani dalam benar 24. At-Ta`awwun : Bertolong- tolongan 25. `Izzatun Nafsi : Berjiwa kuat 26. At-Tadharru : Merendah diri kepada Allah. 27. At-Tawaadhu : Merendah diri terhadap manusia 28. Qana`ah : Merasa cukup atas apa yang ada. |
Akhlaakul Madzmuumah
1. Anaaniah : Egois 2. Al-Baghyu : Lacur 3. Al-Bukhlu : Kikir 4. Al-Buhtaan : Berdusta 5. Al-Khamru : Peminum Khomr 6. Al-Khiaanah : Khianat 7. Adh-Dhulmu : Aniaya 8. Al-Jubun : Pengecut 9. Al-Fawaahisy : Dosa besar 10. Al-Ghadab : Pemarah 11. Al-Ghasysyu : Mengecoh 12. Al-Ghiebah : Mengumpat 13. Al-Ghinaa : Mersa tidak perlu yang lain 14. Al-Ghuruur : Memperdayakan 15. Al-Hayaatud Dunyaa : Kehidupan dunia 16. Al-Hasad : Dengki 17. Al-Hiqdu : Dendam | 18. Al-Ifsaad : Berbuat kerusakan 19. Al-Intihaar : Menjerumuskan/bunuh diri 20. Al-Israaf : Berlebihan 21. Al-Istikbar : Takabur 22. Al-Kazbu : Bohong 23. Al-Kufraan : Mengingkari ni`mat 24. Al-Liwaathan : Homoseksual 25. Al-Makru : Penipuan 26. An-Namiemah : Mengadu domba 27. Qatlun-Nafsi : Membunuh 28. Ar-Ribaa : Memakan Riba 29. Ar-Riyaa : Mencari muka 30. As-Sikhriyaah : Berolok-plok 31. As-Sirqah : Mencuri 32. Asy-Syahwaat : Pengikut hawa nafsu 33. At-Tabdzier : Menyia-nyiakan 34. At-Tanaabuzu Bil Alqaab : Melebih- lebihkan gelar |
KEWAJIBAN DAN AKHLAK MANUSIA
1. Kewajiban Manusia terhadap Dirinya
a. Memelihara kesucian diri, baik jasmaniah maupun rohaniah.
b. Memelihara kerapian diri
c. Berlaku tenang (tidak terburu-buru).
d. Menambah pengetahuan
e. Membina disiplin Pribadi
2. Akhlak dan Kewajiban Manusia terhadap Tuhannya
a. Beriman : Meyakini bahwa Dia sungguh-sungguh ada.
b. Tha`at : Melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
c. Ikhlash : Yaitu kewajiban manusia beribadah hanya kepada Allah dengan
ikhlash dan pasrah, tidak boleh beribadah selain kepada-Nya. Dalam
ibadah kepada-Nya wajib mengikuti ketentuan-Nya sebagaimana yang
diajarkan dan diontohkan oleh Rasul-Nya.
d. Tadlarru dan Khusyu : Dalam beribadah kepada Allah hendaknya bersifat
sungguh-sungguh, merendah diri serta khusyu kepada-
Nya.
e. Ar-Raja dan ad-Du`a : Manusia harus mempunyai pengharapan (arRaja/optimis)
bahwa Allah akan memberikan rahmat kepadanya.
f. Husnud-dhan : Yaitu sikap manusia berbaik sangka kepada Allah. Jangan
mempunyai prasangka buruk kepada Allah.
g. Tawakkal : Mempercayakan diri kepada-Nya dalam melaksanakan sesuatu
pekerjaan yang telah direncanakan dengan mantap.
h. Tasyakkur dan Qana`ah : Berterimakasih atas pemberian Allah dan merasakan
kecukupan atas pemberian-Nya.
i. M a l u : Sikap malu lebih patut ditunjukkan kepada Allah, yang dengan sikap
tersebut seorang mu`min malu mengerjakan kejahatan dan malu
ketinggalan dalam kebaikan.
j. Taubat dan Istighfar : Manusia tidak lepas dari dosa dan noda. Dalam keadaan
terjerumus ke dalam suatu dosa, hendaklah segera
mengingat Allah, menyesali perbuatannya, memohon
ampun (istighfar) serta kembali (taubat) dengan sebenar-
benarnya.
3. Akhlaq dan Kewajiban Manusia kepada Rasulullah
a. Menerima ajaran yang dibawanya.
b. Mengikuti Sunnahnya. Adalah kewajiban bagi ummat untuk mengikuti jejaknya
baik dalam ibadah maupun dalam akhlaknya.
c. Mengucapkan Salam dan Shalawat kepadanya.
4. Prinsip-prinsip Akhlaq dalam Lingkungan Keluarga:
a. Akhlaq Suami terhadap Isteri
- menggauli isteri dengan sopan - memberikan nafkah lahir
- memberikan nafkah bathin - menyimpan rahasia isteri
b. Akhlaq Isteri terhadap Suami
- patuh kepada suami - tinggal bersama suami
- melayani suami di tempat tidur - tidak ke luar rumah tanpa izin suami
- mengurus harta suami - menyimpan rahasia suami.
- berterimakasih atas pemberian suami
c. Akhlaq Orangtua kepada Anak
- menjaga keselamatan anak - memberikan pakaian dan tempat tidur yanglayak
- mendu`akan keselamatan anak-anaknya - menghitankan
- mengaqiqahkan - memberikan ilmu
- menyusukan dan memberi makan - mengawinkan jika sudah mencapai
baligh
d. Akhlaq Anak kepada Orang tuanya
- P a t u h : Mematuhi perintah orang tua, kecuali dalam hal ma`siat
- I h s a n : Berbuat baik kepada orang tua.
- Berkata yang lemah lembut
- Merendah diri
- Berterimakasih
- Memohon rahmat dan maghfirah
- Setelah wafat : Shalatkan jenazahnya, memohon rahmat dan ampunan Allah,
menyempurnakan janjinya, menghormati sahabatnya dan meneruskan jalinan
kekeluargaan yang pernah dibina oleh keduanya.
5. Prinsip-prinsip Akhlaq dalam lingkungan tetangga
a. kalau tetangga ingin memijam, hendaklah engkau pinjami
b. kalau tetangga minta tolong, hendaklah engau tolong
c. kalau tetangga sakit, jenguklah ia
d. kalau tetangga ada keperluan, engkau beri kepadanya
e. kalau tetangga jatuh miskin, berilah bantuan kepadanya
f. kalau tetangga mendapat kesenangan, ucapkan selamat kepadanya
g. kalau tetangga mendapat kesusahan, hiburlah dia
h. kalau dia meninggal, engkau antarkan jenazahnya
I . jangan engkau bangun rumah lebih tinggi dari rumahnya tanpa seizinnya
j. jangan engkau susahkan mereka dengan bau masakanmu, kecuali engkau beri
masakan itu
k. jika engkau memasak gulai, maka banyakkanlah kuahnya serta perhatikanlah
tetanggamu, kemudian hadiahkanlah sebagian daripadanya kepada tetanggamu
dengan cara baik
l. Jika engkau beli buah-buahan, hendaklah engkau hadiahkan juga kepadanya,
dan kalau tidak engkau beri, bawalah masuk ke rumah dengan bersembunyi, dan
jangan engkau beri anakmu lalu dibawa ke luar, karena nanti anak tetanggamu
ingin buah tersebut.
6. Prinsip-prinsip Akhlaq dalam Lingkungan Perguruan
a. Adab Guru dalam Mengajar
- Niat Ikhlash : hendaklah guru mengajarkan ilmu yang dimilikinya dengan
penuh keikhlasan hati karena mengharapkan keridlaan Allah.
- Kasih Sayang : hendaklah seorang guru merasa diri sebagai orangtua yang
memandang siswa-siswanya seperti anaknya sendiri dan
penuh rasa kasih sayang.
- Hikmah kebijaksanaan : yang berarti guru harus berlaku bijaksana dalam
mengajar.
- Memilih suatu system dan metode mendidik yang tepat.
- Memilih waktu yang tepat : Halini dilakukan untuk menjaga kebosanan
siswanya dalam belajar
- Memberi tauladan : guru tidak hanya mengajar dalam bentuk lisan, namun
terpenting adalah harus memberikan contoh perbuatan
(tauladan) yang baik dan mudah ditiru oleh para siswanya
b. Adab Murid dalam Belajar
- N i a t : Hendaklah seorang murid memasang niat yang suci dalam hatinya.
- A z a m : Seorang murid harus memiliki kemauan yang keras untuk memahami
suatu ilmu
- T e k u n : Memperhatikan pelajaran dengan serius
- Patuh dan Hormat kepada Guru
7. Moral Berdagang
a. Jujur dalam Takaran
b. Menjul barang yang halal
c. Menjual barang yang baik mutunya
d. Jangan menyembunyikan cacat barang
e. Jangan main sumpah
f. Longgar dan bermurah hati. Allah mengasihi orang bermurah hati waktu menjual,
waktu membeli dan waktu menagih utang.
g. Jangan menyaingi kawan
h. Mencatat utang piutang
i. Larangan atas riba
j. Z a k a t : menghitung dan mengeluarkan zakat barang dagangan/modal setiap
tahun sebanyak 2,5 % sebagai pembersih harta.
8. Prinsip-peinsip Aklaq dalam Kepemimpinan
a. Akhlaq Pemimpin (Penguasa).
- beriman dan bertaqwa
- kelebihan rohani dan jasmani/fisik dan mental
- berilmu pengetahuan
- b e r a n I : berani dalam kebenaran dan bertanggungjawab serta berani
mengambil keputusan yang positif
- J u j u r : hanya pemimpin yang jujur dapat melaksanakan tugasnya dengan
ikhlas dan penuh tanggung jawab
- Hikmah : dengan hikmah segala sikap dan tindakannya akan bijassana.
- Lapang dada : memungkinkan untuk bermusyawarah dan menerima segala kritik
dan saran dari orang lain. Bertindak cermat dan hati-hati
berkepala dingin pada setiap persoalan yang dihadapi.
- Penyantun dan pengasih.
- Ikhlas dan rela berkorban
- tekun dan sabar
- memiliki sifat-sifat mahmudah dan menjauhkandiri dari sifat-sifat mazmumah.
b. Sikap Pemimpin terhadap Rakyat
- memelihara amanah - bertanggungjawab
- a d i l - mendidik rakyat
- melayani dan melindungi rakyat - melaksanakan amar ma`ruf dan nahi
munkar
c. Sikap Rakyat terhadap Pemimpin
- p a t u h : mematuhinya atas segala peraturannya
- n a s i h a t : menasihatinya bila ada penyimpangan
- d u ` a : mendo`akannya agar mampu memimpin
9. Akhlaq terhadap Makhluq Lain
a. Menyayangi binatang peliharaan yang halal dimakan
- diberi makan dan minum yang cukup danteratur
- diperhatikan kesehatannya, tempatnya bersih, dimandikan, diberi obat bila sakit
- jangan diporsir tenaganya, jangan dianiaya (dipukul, dibanting dansebagainya)
- bila dimanfaatkan daging atau susunya, atau tenaganya harus disebut nama
Allah. Seperti mau dipotong, digunakan menarik gerobak, membajak dan
sebagainya sebagai rasa syukur kepada Allah, serta keluarkan zakatnya.
- jangan digukan untuk sasaran menembak, memanah, mengadu nasib (berjudi),
adu jago, matador (adu orang dengan binatng) hal ini haram hukumnya.
- bila tidak mampu memelihara, hendaknya dibebaskan agar menari
kehidupannya di alam terbuka.
b. Binatang buas dan kotor/najis yang haram dimakan dagingnya dan najis,
maka cara menyayanginya adalah:
- jangan dibunuh tanpa alas an, boleh dibunuh kalau membahayakan manusia,
harimau yang kalap, gajah yang merusak, beruang yang mengamuk dan
sebagainya
- diperhatikan makan, minum, tempat tinggalnya, kesehatannya. Tetapi jangan
terlalu dekat, baik dengan badan kita maupun tempat tinggal dan alat-alat rumh
tangga serta tempat ibadah kita
- jangan dianiaya, seperti dipukul, dikurung tidak diberi makan, bila tidak
sanggup mengurus lebih baik dilepas di hutan bebas agar terpelihara ekosistem
lingkungan kita.
c. Cara merawat Tumbuh-tumbuhan
- menanamnya dengan baik yang kita perlukan untuk memelihara lingkungan dan
memenuhi kebutuhan pangan maupun perhiasan kita
- menyiramnya secara teratur, terutama di musim kemarau agar tidak mati.
- memberikan pupuk untuk kesegaran dan kesehatan tumbuh-tumbuhan
- menyebarkannya dengan cara menanam biji atau mencangkoknya untuk
kelestarian tumbuh-tumbuhan
- memetiknya sesuai dengan kebutuhan, dan dianjurkan yang telah tua (matang)
dengan tidak merusak yang belum dipetik (yang masih muda).
- menjaga dari kerusakan, tidak membinasakannya umpamanya membakar,
mengkoyak-oyak, merubuhkan karena marah dan sebagainya
- mengeluarkan zakat dan sadaqah bagi tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan
keuntungan ekonomi, seperti buah-buahan, tanaman hias yang diperjualbelikan,
pohon-pohon besar yang diambil kayunya untuk bangunan atau kayu bakar.
BEBERAPA ADAB
Adab Belajar di Rumah :
Mulai dengan berdo`a : Rabbi zidnii `ilman, warzuqnii fahmaa.
Akhiri dengan berdo`a : Alhamdulillaahirabbil `aalamiin.
Adab Belajar di Sekolah
a. Berpakaian rapi,sesuai dengan seragam yang ditentukan
b. Datang ke sekolah tepat waktu
c. Membawa alat perlengkapan sekolah
d. Berbicara sopan dan santun
e. Mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh
f. Berdo`a sebelum dan sesudah belajar.
Adab Mandi
a. Mulai dengan membaca “Bismillaahirrahmaanirrahiim”
b. Dahulukan anggota badan yang kanan
c. Guanakan sabun mandi
d. Tidak ramai di kamar mandi
e. Hindari mandi berdua, apalagi berami-ramai
f. Jangan lupa menggosok gigi dengan pasta gigi
g. Gunakan handuk pengering badan
h. Dahulukan kaki kanan ketika ke luar dari kamar mandi
i. Terakhir ucapkan “Alhamdulillaahi rabbil `aalamiin”.
Adab Berpakaian
a. Pilih pakaian yang rapid an bersih
b. Bacalah Bismillaahirrahmaanirrahiim
c. Dahulukan pakaian yang kanan lalu yng kiri
d. Pakailah pakaian yang sopan, tidak menyolok, rapid dan menutup aurat
e. Selesai berpakaian ucapkan Alhamdulillaahirabbil `aalamiin.
Adab di Jalan
a. Ketika Bertemu dan Berpisah : Uapkan salam, dan saling mendo`akan.
b. Ketika di jalan
1. Berjalan di tepi jalan sebelah kiri
2. Gunakan jembatan penyebrangan, bila menyebrang. Kalau tidak ada jembatan
penyebrangan, hati-hati dalam menyebrang
3. Jangan bercanda di jalan, berlari-lari, teriak-teriak sehingga mengganggu
pengguna jalan yang lain
4. Jangan usil di jalan, seperti corat-coret, memperolok orang yang lewat sehingga
memancing keributan .
5. Jagalah kebersihan jalan, jangan buang sampah sembarangan,buanglh pada
tempatnya
6. Jagalah sarana umum seperti telepon,halte, wc, pagar jalan dan sebagainya.
Jangan dicorat-coret dan dirusak, karena untuk kepentingan kita sendiri.
Adab Sebelum dan Sesudah Tidur
Sebelum Tidur
a. Kencing dahulu, mencuci kaki dan tangan
b. Menggosok gigi
c. Menuju ke tampat tidur.
d. Sebelum memejamkan mata, berdo`a : Bismika Allaahumma ahyaa wa bismika
amuut
e. Setelah berdo`a, mata dipejamkan.
Setelah Bangun Tidur
a. Membenahi posisi duduk setelah bangun
b. Lalu berdo`a : Alhamdulillaahi lladzii ahyaanaa ba`da maa amaatanaa wa ilaihin
nutsuur.
Adab di Masjid
Ketika akan Masuk Masjid
1. Berpakaian rapid an sopan
2. Mendahulukan kaki kanan
3. Suci dari kotoran dan najis
4. Berwudlu terlebih dahulu
5. Sebelum masuk berdo`a : Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allahummagh firlii
dzunuubii waftahlii abwaaba rahmatika.
Ketika di dalam Masjid
1. Masuklah dengan tenang, tidak bersuara keras apalagi bercanda, siapkan niat
untuk beribadah kepada Allah (`Itikaf).
2. Sebelum duduk, lakukan shalat Tahiyyatul Masjid, sebagai penghormatan terhadap
rumah Allah yang kita muliakan
3. Bacalah al-Qur`an, tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan dzikir lainnya dengan pelan tidak
mengganggu jamaah yang lain.
4. Bila datangnya untuk shalat jum`at, maka datanglah lebih awal, cari tempat paling
depan, dengarkan khutbah, tidak ngobrol atau bercanda dantiduran.
5. Ambillh pelajaran dari khutbah yang disampaikan agar shalat jum`at menjadi
sempurna.
Ketika Keluar dari Masjid
1. Tidak berebut, dorong-dorongan, berteriak-teriak ketika keluar masjid
2. Mendahulukan kaki kiri,baru kaki kanan
3. Tidak menukar atau mengambil sandal/ sepatu dengan milik orang lain, baik
maksud memilikinya atau menyembunyikannya.
4. Membaca do`a keluar masjid : Allaahumma innii asaluka min fadllika wa
a`uudzubika min ibliisi wa junuudihi.
5. Berjalan dengan tertib selama dalam perjalanan pulang.
Adab dan Tata cara Membaca Al-Qur`an
1. Berwudlu terlebih dahulu sebelum menyentuh, membawa dan membaca Al-Qur`an
2. Membawa Al-Qur`an dengan sopan,pakaian bersih dan menutup aurat
3. Mengmbil Al-Qur`an dengan tangan kanan dan memegangnya dengan kedua
angan
4. Meletakkan Al-Qur`an lebih tinggi dari pada tempat duduk kita dan pada tempat
yang bersih serta suci dari najis.
5. Waktu membaca hendaknya menghadap kea rah kiblat dan membaca tidak
tergesa- gesa, tetapi tartil sesuai tajwid yang baik dan benar serta tidak sambil
bersenda gurau
6. Membaca Al-Qur`an tidak sambil memakan makanan, baikmakanan berat maupun
makanan ringan.
7. Memulai dengan membaca “Isti`adzah” atau “ Ta`awudz” di awal membaca Al-
Qur`an dan disunnahkan setelah itu membaca “Basmalah”, kecuali ketika
membaca Surat At- Taubah (Bara`ah), maka membaca :
~Audzu billaahi minan naari wa min syarril kuffaari wamin ghadlobil
jabbaaril `izzati lillahi wa lirasuulihi walil muminiina.
8. Sebelum membaca Al-Qur`an, bacalah do`a sebagai berikut:
Allaahummaftahlanaa hikmataka wansyur `alainaa rahmataka min khajaaini
rahmataka yaa arhamarrahimiina.
9. Akhiri bacaan Al-Qur`an dengan membaca “ Shadaqallaahul`adhiim.
Adab dan Tata cara Berdo`a
1. Bersuci sebelum berdo`a dari kotoran dan najis
2. Berdo`a dengan hati yang khusyu`, ikhlas, dan tenang.
3. Diutamakan menghadap kiblat sambil mengangkat tangan
4. Membaca Istighfar, basmalah, dan hamdalah serta shalawat kepada Nabi
Muhammad saw
5. Merendahkan suara atau dengan suara lembut dan dibacakan dengan sepenuh hati
6. Berdo`a pada waktu yang mulia, misalnya bulan Ramdhan, hari jum`at, ba`da
shalat lima waktu, akhir malam dan sebagainya
7. Mengulanginya berkali-kali agar seger dikabulkan Allah.
8. Berdo`a untuk sesuatu yang baik bukan berbuat maksiat
9. Menghadirkan hati kepada Allah semata
10.Diakhiri dengan membaca hamdalah dan shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
Adab Bertamu dan Menerima Tamu
Adab Bertamu
1. Memperhatikan waktu bertamu yang baik
2. Jangan bertamu waktu jam-jam istirahat atau tidur
3. Jangan bertamu pada jam-jam makan
4. Minta idzin dengan mengetuk pintu dan salam
5. Setelah mendapat idzin baru masuk bertamu
6. Duduklah yang baik di tempat yang telah disediakan
7. Jangan terlalau banyak memperhatikan di sekitar rumah (menyelidiki).
8. Diusahan mempercepat maksud bertamu
9. Jagalah kesopanan jangan merepotkan sahibul bait (yang punya rumah)
10.Setelah selesai maksudnya, sebaiknya cepat meninggalkan tempat, jangan lupa
memohon maaf dan mengucapkan salam perpisahan.
Adab Menerima Tamu
1. Menjawab salam dengan jawaban yang baik
2. Sambut tamu dengan senang dan bermuka manis
3. Persilahkan masuk dan duduk
4. Menghidangkan minuman dan makanan kecil kalau ada, jangan lupa
mempersilahkan untuk diminum dan dimakan
5. Tanyakan maksud dan tujuan bertamu dengan ramah dan sopan
6. Tidak berkata kasar dan menyakiti hati tetamu
7. Hindarkan perbuatan dan tingkahlaku yang tidak layak dan tidak sopan
8. Usahakan dapat menyesuaikan diri dengan tamu
9. Sampaikan permohonan maaf di akhir pertemuan
10.Horma dan muliakan tamu, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang
beriman
Adab Menjenguk Orang Sakit
1. Mengucapkan salam dengan suara yang lembut
2. Bertingkahlaku dengan sopan dan tenang
3. Menghindari pembicaraan yang tidak perlu
4. Menghibur dan membesarkan hati si sakit dan keluarganya dengan kata-kata yang
baik disertai nasihat agar semakin sabar dan dekat dengan Allah
5. Membawa sesuatu yang bermanfaat bagi si sakit atau keluarganya
6. Membacakan do`a kesembuhan untuk si sakit
7. Tidak berkunjung terlalu lama
8. Tidak merepotkan keluarga si sakit
9. Jika menjenguknya di rumah sakit sebaiknya mengikuti aturan yang ada di rumah
sakit tersebut
10.Jika si sakit terlihat ada tanda-tanda mendekati ajal, maka tuntunlah ia dengan
kalimat tauhid seara perlahan dan khusyu.
11. Membaca do`a penghibur orang sakit : Laaba’sa thahuurun insyaa-allaahu
12. Membaca do`a mohon kesembuhan : Asalullaahal `adhiim rabbal `arsyil
`adhiimi An yasyfiyaka.
Langganan:
Postingan (Atom)